Kamis, 30 September 2010

Anak-anak Muda Tak Lagi Ke Gereja

Semakin banyak anak muda di Australia dan di negara-negara barat lainnya yang sudah tak ke gereja lagi. Apa sebabnya?


“TUHAN Allah tidak ada!” Itulah jawaban spontan yang keluar dari mulut orang-orang muda tamatan SMA di Australia dan di negara-negara Barat lain ketika ditanya mengapa mereka sudah tak lagi ke gereja. Kurang lebih 60 sampai 80 persen orang muda di negara-negara tersebut, sudah tak mengenal Tuhan Allah lagi. Hal ini disampaikan Dr. David Catcpoole, B. Ag. Sc. (Hons), Ph.D.,  pada seminar  bagi mahasiswa Teacher Coollege Universitas Pelita Harapan (TC-UPH) dan bagi kalangan umum, di UPH, Tangerang, Rabu, 7 Juli 2010. “Mereka bahkan menyangkal Allah sebagai pencipta alam raya dan segala yang ada di dalamnya,” urai David Catcpoole.
Menurut David, mereka “cuek” dengan gereja, karena pola pikir mereka sudah “diracuni” oleh teori evolusi yang dimunculkan Charles Darwin yang mengurai-kan pendapatnya bahwa semua organisme sekarang merupakan keturunan dari beberapa organis-me amat sederhana dalam se-buah proses perkembangan yang barangkali membutuhkan ratusan juta tahun (yang sekarang diperkirakan 3,6 miliar tahun). Termasuk yang amat mengejut-kan adalah kesimpulan dari teori Darwin bahwa manusia pun merupakan hasil evolusi, dan menunjukkan bahwa manusia berasal dari kera. 
Berangkat dari teori ini, semakin banyak orang muda di Australia dan di negara-negara Barat sekarang ini mengalami kelemahan iman. Mereka sudah beralih keyakinan. Mereka menyangkal keberadaan Allah, Sang Pencipta. “Mereka tidak percaya lagi pada Tuhan Allah sebagai pencipta segala yang ada, termasuk pencipta manusia,” ujar pria asal Australia ini.
Lantas, apakah mereka memang benar?

Amat keliru
Tentang kondisi keberimanan anak muda di Australia dan di negara-negara Barat lainnya ini, banyak pihak yang menya-yangkan. David Catchpoole seorang Evangelis yang sebelum-nya lama bergelut dalam bidang observasi terhadap arkeologi-arkeologi ini menilai, sikap mereka justru lahir dari ketidakjernihan atau ketidakcerdasan pikiran mereka dalam menganalisis teori Darwin. Akibatnya mereka menganut sebuah pandangan yang jelas-jelas keliru tentang alam semesta dan segala isinya serta proses adanya melalui penciptaan. 
Masih dalam kesempatan seminar bertajuk: “Creation or Evolution” itu, David membantah kebenaran teori evolusi, dan menguraikan pendapatnya tentang Allah pencipta sebagai-mana tertulis dalam Alkitab. Dengan berlandas pada ucapan Yesus seperti yang dikutib dalam Injil Matius 19: 4; “Tidakkah kamu baca bahwa  Ia yang men-ciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?”, David menjelaskan bahwa, makhluk manusia ada di dunia ini sudah sejak semula dunia diciptakan. Dan Tuhan Yesus sendiri mempercayai hal itu sebagaimana yang tercatat dalam Kejadian: 1, 2, dan 3.
Seringkali, demikian David, para ahli evolusi percaya bukan hanya manusia berevolusi dari makhluk seperti kera, tapi akhirnya segala sesuatu berevolusi dari organisme sel tunggal yang kebetulan muncul dari bahan tak hidup. Mereka mengklaim bahwa kesamaan antara makhluk hidup  adalah bukti bahwa mereka berevolusi  dari nenek moyang yang sama. Mereka menye-butkan hal-hal seperti kesamaan antara DNA manusia dan simpanse, kesamaan antara embrio, menyatakan sisa-sisa organ, dan mengklaim fosil transisi antara berbagai jenis—seperti sebagaimana seharusnya manusia kera.

Bukan bukti
Namun, demikian David, yang paling penting adalah bahwa ‘kesamaan’ bukanlah bukti kesamaan nenek moyang (evolusi), melainkan kesamaan perancang/pencipta (penciptaan). Ia mencontohkan, pikirkan tentang mobil asli Porsche dan Volkswagen ‘Beetle’. Keduanya memiliki pendingin udara, datar, berlawanan secara horizontal, mesin 4-silinder yang terletak di bagian belakang, suspensi bagian belakang yang berdiri sendiri, dua pintu, bagasi di bagian depan, dan banyak lagi kesamaan lain yang diistilahkan dengan homologi.  Mengapa kedua mobil yang sangat berbeda ini memiliki begitu banyak kesamaan? Jawabannya karena mereka memiliki perancang yang sama! 
Apakah kesamaan morfologis (bentuk, form) atau biokimia itu bukanlah argumentasi untuk evolusi melebihi penciptaan. “Jika manusia sama sekali berbeda dari semua makhluk hidup lainnya, atau bahkan setiap makhluk hidup sama sekali berbeda, apakah ini akan mengungkapkan Sang Pencipta kepada kita? Tidak, kita dapat berpikir bahwa seharusnya  bukan hanya ada satu pencipta tetapi banyak pencipta. Kesatuan dari penciptaan merupakan kesaksian kepada satu Allah yang benar yang menjadikan semuanya,” lanjut staff scientist dari Creation Ministries International ini. Stevie Agas  
(bahan dari :REFORMATA.com)

Kamis, 09 September 2010

HillSong - This is Our God


Hillsong

HillSong - Blessed


Download :

HillSong London - Jesus Is


Download :

Edward Chen - Oriental Worship 3


Download :

Edward Chen Ft Agnes - Cinta Dalam Hidupku


Edward Chen

Veggie Tales - 25 Favorite Sunday School Songs (2009)

 Veggie Tales 

Sidney Mohede - Surrender


Sidney Mohede

Sidney Mohede & Friends - ada Langit Biru ( 2008 )

Sidney Mohede
 

Wawan Yap - Quiet Time (2008)

 Wawan Yap

Sari Simorangkir - Stronger

Sari Simorangkir 

Maria Shandi - Kupercaya Janji Mu ( 2008 )


Maria Shandi

Maranatha - Top 25 Praise Songs ( 2009 ) Disc 1

Maranatha - Top Praise Songs, Disc1

Jeffry S. Tjandra -Live Worship 3 - All The Best



Ir. Niko Njotorahardjo - HadiratMu Membawa Kesembuhan



Ir. Niko Njotorahardjo - Yesus Aku Percaya Vol 7

Pernyataan Iman

 
 PENGAKUAN IMAN RASULI

  • Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi
  •  
  • Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita
  •  
  • Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dari Maria
  •  
  • Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut
  •  
  • Pada hari yang ke tiga bangkit pula dari antara orang mati,
  •  
  • Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa
  • Dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati
  •  
  • Aku Percaya kepada Roh Kudus
  •  
  • Gereja yang kudus danAm, persekutuan orang kudus 
  •  
  • Pengampunan dosa
  •  
  • Kebangkitan orang mati
  •  
  • Dan hidup yang kekal
  •  
  • AMIN

Sekolah Minggu - Play




Sekolah Minggu - Games










Sekolah Minggu




SUNDAY SERVICE



Sunday service

Add caption

Rabu, 08 September 2010

Renungan

TOPENG MONYET
Lukas 15:2
Suatu waktu saya melewati sebuah perempatan jalan. Saya melihat di perempatan itu seseorang yang sedang memainkan musik dan memegang rantai dengan seekor kera terikat padanya. Karena saat itu lampu sedang merah , saya perhatikan apa yang dilakukan sang 'pawang ' terhadap peliharaanya. Sang pawang melemparkan motor2an ke dekat si kera yang dengan sigapnya menaiki motor2an itu. Tidak lama kemudian si kera diberi pistol2an dan topi tentara yang langsung dipakainya dan lebih seru lagi, secara tiba-tiba ia tergeletak, saya tersenyum , dia rupanya memainkan peran sebagai tentara yang mati. Namun, tiba2 ia bangkit dan memberi hormat kepada para pengendara yang sedang memperhatikannya.

Luar biasa kera dilatih untuk menghibur kita disaat menunggu lampu merah dan disaat cerah di pagi hari, ada saja ulahnya yang membuat orang tertarik, sehingga tak segan2 uang recehpun mengalir...
apa yang dapat kita pelajari dari hal ini ? Bayangkan  si kera dilatih untuk melakukan sesuatu dengan baik, agar kita dengan senang hati mau memberi uang recehan kita . Nah dalam hal menginjil sebenarnya tidak perlu berlatih seperti kera itu. Melalui apa yang kita bisa dan kita ketahui, kita dapat menginjil....paling mudah adalah dengan kita membuka persahabatan...tidak perlu dilatih dulu untuk dapat bersahabat, tidak perlu dilatih keras untuk dapat menyisipkan nilai2 kebenaran firman Tuhan. berdoalah untuk sahabat kita .berdoapun tidak harus berlatih , apa yang ada dalam hati kita, sampaikanlah itu kepada Tuhan. Dia akan mendenger doa yang tulus, doa utuk seorang sahabat. selamat bergaul dengan Tuhan.
Benarkah bahwa untuk menginjili kita tidak perlu berlatih terlebih dahulu ? saya ingat beberapa tahun yang lalu ketika saya mengikuti EE ; kami dilatih selama beberapa waktu dan itupun tidak dapat saya lakukan dengan baik. setelah selesai dan harus mempraktekannya, ternyata tidak semudah seperti apa yang telah diarahkan . menurut pendapat saya , kita tidak dapat menginjili seseorang tanpa kita melatih diri kita sendiri. ada beberapa latihan yang perlu kita lalui; Pertam, unutk menginjili kita perlu mengetahui apa inti dari penginjilan itu sendiri. dan itu itu jelas bahwa kita harus kenal denga Pribadi yang ingin kita beritakan sebagai inti dalam penginjilan. Kedua, untuk mengenali Pribadi yang yang akan kita promosikan di dalam penginjilan, maka kita harus melatih diri untuk mengambil bagian di dalam saat teduh kita yang terdiri dari ; pembacaan firman Tuhan secara teratur, dari kitab perjanjian Lama sampai kitab wahyu, merenungkan Firman Tuhan melalui renungan2 harian yang kita gunakan; melalui buku2 rohani yang baik dan alkitabiah yang akan mengarahkan kita kepada penenalan akan Kristus dengan lebih baik lagi. pokoknya kita semakin menyadari betapa besar kasih yang telah ia nyatakan kepada kita sehingga sebagai Allah ; dia rela datang kedunia dam mengambil rupa sebaai seorang hamba dan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa2 kita. semua itu tidak dapat kita lakukan hanya dalam satu dua tahun saja, melainkan harus kita lakukan seumur hidupkita, dan inilah latihan kita untuk menginjili.
 Perlu kita ingat apa yang Rasul Paulus katakan tentang injil itu sendiri yang intinya adalah SALIB KRISTUS yang dinyatakan dalam 1Korintus 1:17-24 
1:17Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis 6 , f  tetapi untuk memberitakan Injil; dan itupun bukan dengan hikmat g  perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. 1:18Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan h  bagi mereka yang akan binasa, i  tetapi bagi kita yang diselamatkan j  pemberitaan itu adalah kekuatan Allah 7 . k  1:19 Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan. l " 1:20 Di manakah orang yang berhikmat? m  Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? n  Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini 8  menjadi kebodohan? o  1:21 Oleh karena dunia, p  dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan q  mereka yang percaya r  oleh kebodohan pemberitaan 9  Injil. 1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda s  dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: t  untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan u  dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, v  1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, w  baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah x  dan hikmat Allah

Tidak mudah untuk memberitakan injil , bahkan banyak tantangan yang harus kita hadapi karena hal yang paling sulit untuk di ubah untuk diubahkan adalah konsep pemikiran manusia. Hal ini terbukti dari pandangan orang2 yahudi terhadap Yesus, baik orang2 farisi, ahli2 taurat, maupun orang2 saduki, bahkan murid2 Yesus dan rakyat juga miliki konsep pemikiran yang sama, yaitu bahwa pernyataan Yesus yang menyatakan diriNya sebagai Mesias, menimbulkan konsep bahwa mereka akan dipimpin oleh seorang yang berdedikasi seperti Musa atau raja Daud yang akan membebaskan orang Israel dari penjajahan roma melalui penghimpunan kekuatan kekuatan dan mengangkat senjata. Tetapi betapa kecewanya mereka ketika mereka menyaksikan bahwa Yesus samasekali tidak menghimpun perlawanan terhadap penjajahan Romawi, sehingga skhirnya mereka menghadapkan Yesus ke pengadilan Roma. dan berseru " salibkan Dia ! Salibkan dia !"

Harus diakui bahwa penginjilan melalui sarana persahabatan merupakan yang paling ideal untuk saat ini, namun hal itu tidak juga menjadi jaminan bahwa sahabat kita itu akan terbuka hatinya dan mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat nya pribadi. Mengapa ? Karena semuanya kembali kepada kehendak dan rencana Tuhan bagi hidupnya. Efesus 1:3-4 menyatakan Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus g  telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. h  1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih 2  kita i  sebelum dunia j  dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat k  di hadapan-Nya.
Artinya bila saat ini kita ada sebagaimana kita ada sebagai orang2 tebusan Allah , sebagai orang2 yang dibenarkan Allah, sebagai orang 2 yang telah menerimakeselamatan melalui Kristus Yesus , maka semua itu telah ada dalam rencana Allah sebelum dunia ini di jadikan ; namun demikian memberitakan Injil bukanlah suatu pilihan melainkan suatu ke harusan sebagaimana Firman Tuhan dalam 2Timotius 4:2 katakan ; Beritakanlah u  firman, v  siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah w  x dan nasihatilah.  dengan segala kesabaran dan pengajaran
Jadi seberapapun sukarnya kita memenangkan jiwa bagi Tuahn, injil harus tetap diberitakan dan disampaikan dan selebihnya dari itu kita serahkan sepenuhnya ke dalam tangan pengasihan Tuhan.

Minggu, 22 Agustus 2010

Renungan: Ujian lampu Merah

Matius: pemungut cukai mengikut Yesus
9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. 9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa 1 ? u " 9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, v  karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. w  





UJIAN LAMPU MERAH

Kolose 3:8
" Tetapi sekarang, buanglah semuanyaitu, yaitu marah, geram, kejahatan dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." 


Saudara-saudaraku yang kekasih, ada kisah penulis yang menyatakan ; beberapa waktu yang lalu saya dan rekan sedang mengendarai mobil dan lampu lalu lintas di depan kami sudah memberi sinyal lampu merah. Jadi dengan sendirinya mobil diberhentikan, namun tiba2 mobil yang di tumpangi itu terdorong ke depan dan terdenger bunyi braaak...braaak... Ternyata mobil ditabrak dari belakang, padahal mobil saat itu dalam posisi berhenti. tidak susah untuk ditebak, saat itu perasaan kami jengkel, emosi, ditambah dengan perut yang lapar karena saat itu memang jam makan siang. Kami memutuskan untuk turun dari mobil untuk melihat keadaan bagian belakang mobil. Semula kami akan menegur dengan keras, tapi anehnya tiba-tiba kami berkata dengan lembut, sopan dan perasaan yang tenang.

Akhirnya kami berbicara dengan orang tersebut yang notabene adalah dua orang gadis yang muda belia. Mereka mengakui kesalahan mereka dan bersedia bertanggungjawab. Singkatnya masalah itu diselesaikan dengan damai di kantor kami dan masalahpun selesai tanpa emosi atau hal-hal yang buruk. Satu hal yang cukup mengagetkan kami adalah bahwa ternyata salah satu gadis belia tersebut adalah murid sekolah music di gereja kami.

Coba bayangkan seandainya kami memberi respon yang negatif dalam peristiwa itu, maka rasa malu tak pelak lagi akan kami terima. Saudar2ku, bukankah respon kita terhadap sesuatu hal merupakan cerinan dari sikap dan karakter kita ?Ujian melawan kedagingan memang selalu ada dimana-mana.

Banyak kecelakaan yang terjadi di persimpangan2 jalan: ada yang disebabkan karena tidak mentaati peraturan lalu lintas dan menerobos ketika merasa tidak ada yang datang dari arah kiri atau kanan. namun tiba-tiba datang kendaraan dengan kecepatan tinggi karena ia memburu waktu agar tidak terkena lampu merah. Ada juga karena sat lampu berwarna kuning ada yang sudah menjalankan kendarannya sementara yang lain yang akan mendapat lampu merah tidak mau berhenti malah mempercepat laju kendaraannya, sehingga terjadilah tabrakan.


Bila kita menyimak renungan firman Tuhan yang terambil dari Kol 3:8, maka yang ditekankan di sini oleh Rasul Paulus adalah Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata2 kotor yang keluar dari mulut kita. Mengapa Rasul Paulus menekankan hal2 ini di dalam surat kolose ini. Sesuai dengan judul perikopnya: MANUSIA BARU, yang diawali dengan ayat 5 yang berbunyi: " Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. 7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. 8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya itu, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." Kita lihat disini bahwa ayat 8 sebenarnya mewakili ayat 5, karena bila kita mampu untuk menguasai apa yang dinyatakan dalam ayat 8, maka sevar otomatis kita akan mampu menguasi apa yang dicatat dalam ayat 5.



  1. Ada apa dengan marah ? Seseorang yang dikuasai dengan kemarahan seringkali lepas kontrol bila hatinya sungguh2 dikuasai oleh emosi marah ini. Banyak pembunuhan yang terjadi akhir2 ini yang disebabkan oleh kemarahan yang tidak terkendali yang kemudian akan disesalinya dengan mengatakan bahwa  ia sesungguhnya tidak berniat untuk melakukan pembunuhan itu.
  2. Ada apa dengan geram ? Seseorang yang dikuasai oleh kegeraman akan dibutakan oleh kemarahannya, karena di dalam kemarahannya itu tersembunyi perasaan dendam dan sakit hati, Pembunuhan juga sering terjadi karena rasa geram  ini yang biasanya tidak disusul dengan adanya suatu penyesalan, namun suatu tindakan membenarkan diri karena apa yang ia buat merupakan pembalasan atas apa yang ia terima.
  3. Ada apa dengan Kejahatan ? Firman Tuhan dalam roma 3:23 berkata: " Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Bahkan jauh sebelumnya dalam kitab kejadia 6:5-6 berbunyi " Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan diman-mana, maka menyesallah Tuhan, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya." Artinya, bahwa dengan hilangnya kemuliaan Allah di dalam hati setiap orang, maka orang cenderung untuk berbuat jahat dan menjadikan dirinya sebagai penguasa, baik atas drinya sendiri maupun atas diri orang lain. Bahkan Rasul Paulus berkata dalam Roma 7:13-26 bagaimana ia berjuang melawan dosa, sehingga ia berkata bahwa bukan apa yang kukehendaki yang ku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
  4. Ada apa dengan Fitnah ? Dikatakan bahwa FITNAH ITU LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN, mengapa ? karena melalui fitnahan kita menutup jalan hidup seseorang. Kita menutup bakul nasinya. Kita menghancurkan harga dirinya. Kita menghancurkan martabatnya. dengan Fitnahan , kita membuat seseorang tidak akan lagi dipercaya: ia akan dihindari dan dijauhi oleh orang2 sekelilingnya.
  5. Ada apa dengan kata-kata kotor yang keluar dari mulut kita ? mulut kita merupaka satu2nya gerbang dosa yang tidak dapat kita kuasai, karena dalam Yak 3:6 dikatakan " "Lidahpun adalah api: ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara angota-angota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Mengapa kata2 kotor harus kita buang dari mulut kita ?  
INGAT  bahwa kita adalah bait Roh Kudus, jadi sudah seharusnya TIDAK ada lagi kata2 yang menajiskan yang keluar dari mulut kita sebagaimana Firman Tuhan katakan, KUDUSLAH KAMU, SEBAB AKU, TUHAN ADALH KUDUS.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah melihat tayangan televisi yang berjudul : John Pantau dimana suatu waktu ia mempertanyakan orang2 yang berhenti melewati garis batas pada saat lampu merah yang dijawab: Sudah biasa, Pak ! orang lain juga melakukan hal yang sama. kemudian ia juga menegur orang2 yang menyebrang jalan dengan tidak menggunakan JEMBATAN PENYEBERANGAN JALAN dan apa jawaban orang2 itu ? Untuk mempersingkat waktu, Pak, soalnya jalan melalui jembatan itu juga melelahkan. Nah seperti inilah di dilauakan oleh orang2 yang belum percaya: lalu apakah kita sebagai orang2 percaya melakukan hal yang sama ? lalu dimanakah Firman Tuahn yang direnungkan itu disimpan ? Apakah hanya sebagai bacaan dan penambah pengetahuan saja ?

Ketaatan dan kesetiaan yang Tuahan tuntut dari kita bukan mengenai hal2 yang spektakuler tetapi justru melalui hal2 yang kecil :: hal2 yang biasa kita jumpai sehari2 . kita mungkin masih ingat akan apa yang Tuhan Yesus ajarkan tentang : garam dan terang dunia dalam Mat5:13-16 dimana dikatakan : 
"Kamu adalah garam dunia 10 . Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. u  5:14 Kamu adalah terang dunia. v  Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah w  itu. 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, x  supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik y  dan memuliakan z  Bapamu yang di sorga."
 Dan bagaimana dengan perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat dalam Mat 24:45-51 dimana dikatakan dalam ayat yang ke 45 dan 46 :  

24:45 "Siapakah hamba z yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Jadi jelas bahwa Firman Tuhan bukan hanya untuk dibaca dan direnungkan saja ..tetapi yang terlebih penting lagi adalah juga untuk dilakukan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita introspeksi diri. Apakah Firman Tuhan telah kita lakukan di dalam kehidupan kita sehari -hari ? 

Sabtu, 21 Agustus 2010

Renungan; Kekudusan Allah

Kekudusan Allah
* R.C. Sproul

Dua hal penting perlu dicatat dalam jawaban Yesaya : yang pertama , ia bukan seorang yang rapuh yang pada saat kejatuhannya tidak ada lagi yang mampu untuk memulihkannya . Yesaya telah dihancurkan berkeping-keping seperti sebutir telor yang jatuh dan pecah : namun Allah mampu untuk mengambil seorang yang hancur dan mengirimkannya untuk melayaniNya. Ia mengambil seorang berdosa dan menjadikannya seorang nabi. Ia mengambil orang yang najis mulut dan membuatnya menjadi seorang jurubicara.

Hal penting yang kedua yang kita pelajari dari peristiwa ini adalah karya anugerah Allah sehingga jiwa Yesaya tidak menghapuskan identitas pribadinya. Yesaya berkata, Aku disini " . dengan demikian Yesaya masih memiliki identitas ia masih memiliki kepribadian. jauh daripada Allah yang mencari untuk menghancurkan si"aku" . ia memulihkan si Aku agar menjadi berguna dan memenuhi panggilan misi yang telah diperuntukan bagi seseorang. Kepribadian Yesaya diperiksa secara seksama dan bukan dihapuskan. Ia masih tetap Yesaya bin Amoz ketika ia meninggalkan Bait Allah . Ia masih tetap sama orangnya, hanya mulutnya yang disucikan.

Tidak ada pelayanan yang berharga bagi panggilanNya. Setiap pengkhotbah rentan terhadap kemunafikan. Sesungguhnya, semakin setia seorang pengkhotbah terhadap Firman Allah dalam berkhotbah , semakin ia rentan bagi kemunafikan, mengapa ? Karena semakin setia seseorang terhadap Firman Allah, maka semakin tinggi pesan yang akan dikhotbahkannya dan semakin tinggi pesan itu, maka semakin jauh ia untuk melakukannya.

saya merasa gentar bila saya berbicara tentang Kekudusan Allah di gereja-gereja. saya dapat mengantisipasi respon orang-orang karena mereka meninggalkan tempat perlindungan itu dengan kejakinan bahwa mereka baru saja berada dalam kehadiran seorang kudus. dan karena mereka mendengar saya berkhotbah tentang kekudusan, maka mereka mengira saya sama kudusnya.dengan khotbah yang saya sampaikan. saat itulah saya ingin berteriak " Aku celaka"

berbahaya untuk mengira bahwa seseorang ditarik kepada kekudusan karena ia mempelajarinya sehingga secara otomatis menjadi orang yang kudus. ada sebuah ironi di sini. saya yakin bahwa alasan saya memiliki kerinduan yang dalam untuk mempelajari kekudusan Allah adalah karena saya justru tidak kudus.  Saya adalah seorang manusia duniawi , seorang yang lebih banyak menghabiskan waktunya di luar gereja daripada di dalamnya. Tetapi saya telah cukup menikmati keAgungan Allah sehingga saya lebiih menginginkannya. saya tahu apa artinya diutus dalam sebuah misi dan jiwa saya menangis untuk mendapatkan yang lebih dari itu, jiwa saya membutuhkan yang lebih dari itu.

What is that which gleams through me
and smiles my heart without wounding it ?
I am both a shudder and a glow
A-shudder, in so far as i am unlike it.
A-glow in so far as i am like it.

Terjemahan bebasnya.
apakah itu yang bersinar menembus diriku
dan menghantam hatiku tanpa melukainya?
aku adalah sebuah kengerian dan sebuah cahaya
Kengerian sejauh mana yang aku tidak inginkan
bercahaya sejauh mana yang kuinginkan.

kesulitan yang menyangkut definisi kekudusan adalah luas. Sangat banyak yang berhubungan dengan kekudusan dan hal itu sangat asing bagi kita sehingga tugasnya kelihatan mustahil. ada suatu pengertian yang sangat nyata dalammana perkatan"Kudus" itu menjadi sebuah perkatan asing. Namun demikian ketika kita berhadapan dengan kata-kata yang asing, maka selalu ada harapan bahwa sebuah kamus bahasa asing dapat menolong kita dengan memberikan sebuah terjemahan yang jelas . bagaimanapun , masalah yang kita hadapi adalah bahwa perkataan "Kudus" itu asing bagi semua bahasa. Tidak ada satu kamuspun yang cocok dengan artinya yang sesungguhnya. Masalah definisi kita lebih dipersulit oleh kenyataan bahwa di dalam injil perkataan "kudus" digunakan dengan lebih dari satu cara . ada penertian bahwa injil menggunakan kaa "kudus' dengan car yang sangat dekat berhubungan dengan kebaikan Allah, juga menjadi kebiasan untuk mendefinisikan kata 'Kudus" sebagai "kesucian" yang bebas dari segala noda, sempurna secar keseluruhan dan sangt bersh dalam seluruh rinciannya.

Kesucian adalah perkataan pertama yang kita pikirkan bila kita mendengar kata "kudus" . Yakinlah bahwa Injil menggunakan kata ini dengan cara seperti ini.

Text-Ads

Related Posts with Thumbnails